Kepercayaan dalam Bisnis dan Pemasaran Islam



Kepercayaan dalam Bisnis dan Pemasaran Islam


   1. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai “the buying and selling of goods and services.” Bisnis berlangsung karena adanya kebergantungan antar individu, adanya peluang internasional, usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan standar hidup, dan lain sebagainya.
 Bisnis dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (profit), mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan sosial, dan tanggung jawab sosial. Dari sekian banyak tujuan yang ada dalam bisnis, profit memegang peranan yang sangat berarti dan banyak dijadikan alasan tunggal di dalam memulai bisnis.


2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil aktivitas bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumendan mencakup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standardisasi, tingkatan, financing, dan resiko. Konsep pemasaran yang muncul sekitar tahun 1960, mengalihkan fokus pemasaran dari produk pelangga. Tujuannya adalah laba, tetapi caranya menjadi lebih luas termasuk seluruh bauran pemasaran (marketing mix). Adapun beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemasaran dari sudut pandang pembeli, antara lain:
A.    Kebutuhan dan keinginan konsumen
B.     Biaya konsumen
C.     Kenyamanan
D.    Komunikasi.


3. Kerangka Pemasaran dalam Bisnis Islami
Kerangka pemasaran dalam bisnis islami adalah aktivitas yang dilandasi oleh saling ridha dan rahmat antara penjual dan pembeli, dalam sebuah aktivitas di dalam sebuah pasar.
Etika dalam pemasaran mencakup beberapa bahasan, yaitu:
A.    Etika pemasaran dalam konteks produk yang meliputi:
1)      Produk yang halal
2)      Produk yang berguna dan dibutuhkan
3)      Produk yang yang berpotensi ekonomi atau benefit
4)      Produk yang bernilai tambah tinggi
5)      Dalam jumlah yang berskala ekonomi dan sosial.
6)      Produk yang dapat memuaskan masyarakat.
B.     Etika pemasaran dalam konteks harga yang meliputi:
1)      Beban biaya produksi yang wajar
2)      Sebagai alat kompetisi yang sehat
3)      Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat
4)      Margin perusahaan yang layak
5)      Sebagai alat daya tarik bagi konsumen.
C.     Etika pemasaran dalam konteks distribusi yang meliputi:
1)      Kecepatan dan ketepatan waktu
2)      Keamanan dan keutuhan barang
3)      Sarana kompetisi memberikan pelayanan kepada masyarakat
4)      Konsumen mendapatkan pelayanan cepat dan tepat.
D.    Etika pemasaran dalam konteks promosi yang meliputi:
1)      Sarana memperkenalkan barang
2)      Informasi kegunaan dan kualifikasi barang
3)      Sarana daya tarik barang terhadap konsumen
4)      Informasi fakta yang ditopang kejujuran.


4. Bisnis dalam Al-Qur’an
Bisnis dalam al-Qur’an dijelaskan melalui kata tijarah, yang mencakup dua makna, yaitu pertama perniagaan secara umum yang mencakup perniagaan antara manusia dengan Allah. Adapun makna kata tijarah yang kedua adalah perniagaan secara khusus, yang berarti perdagangan ataupun jual beli antar manusia. Beberapa ayat yang menerangkan tentang bagaimana bertransaksi yang adil diantara manusia terangkum dalam al-Baqarah (2):282; an-Nisa’ (4):29, dan an-Nur (24):37.

5.      Tujuan bisnis dalam al-Qur’an

Bisnis di dalam al-qur’an selalu bertujuan untuk dua keuntungan, yaitu keuntungan duniawi dan ukhrawi. Bisnis ataupun perniagaan yang bersifat duniawi tertuang dalam beberapa ayat khusus yang membahas tentang perniagaan. Hal ini mencakup tentang jual beli, yaitu apabila dilakukan secara tunai, maka harus atas dasar kerelaan masing-masing pelaku. Dan apabila dilakukan tidak tunai, maka ada suatu tuntunan untuk menuliskan transaksi tersebut, dengan disertai dua saksi dan tidak mengurangi jumlah nominal kewajiban yang harus dibayarkan. Kemudian bisnis ataupun perniagaan ukhrawi banyak tercantum dalam ayat-ayat umum yang membahas tentang bisnis. Kenyataan ini menjadi satu poin penting bahwa binis dan etika trasedental adalah satu hal yang tidak bisa terpisah dalam bisnis islam, karena hal tersebut merupakan manifestasi dari mengingat Allah.

6.      Kepercayaan dalam Bisnis dan Pemasaran

Kepercayaan konsumen mendapatkan perhatian yang cukup besar dari pelaku bisnis. Itulah sebabnya mengapa mayoritas pelaku bisnis melakukan segala macam upaya untuk bisa membangun kepercayaan, agar bisa menjadi magnet yang bisa menjaring konsumen. Mereka berusaha melakukan berbagai macam strategi, agar konsumen mendatangi mereka dan melakukan sebuah transaksi bisnis, baik dalam skala kecil ataupun skala besar.


Sumber: Etika Bisnis Dalam Islam karangan Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., m.E.I

Comments

Popular Posts