manajemen mutu


A.    Pengertian Manajemen Mutu
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja. Dalam bukunya yang berjudul Management, Harooldkonztdan O Donnell berpendapat bahwa fungsi manajemen terdiri dari planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan) dan Controlling (Pengendalian)  yang kemudian dikenal dengan istilah POAC.[1]
Sementara itu menurut Wricky W. Griffin, manajemen didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian dan pengontrolan sumberdaya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanaka kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen diperkenalkan oleh seorang industry alis bernama Henry Fayol (Prancis) pada awal abad ke 20. Ia menyebutkan lima fungsi manajemen yaitu, merancang, mengorganisir, memerintah, mengoordinasi dan mengendalikan. Namun, saat ini kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu,
a.       Perencanaan(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut.
b.      Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
c.       Pengarahan (directing) adalah satu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.[2]
Mutu merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain, seperti pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan dan lain-lain.
Makna mutu suatu produk sendiri erat kaitannya dengan tingkat kesempurnaan, sesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat, bebas dari ketidaksempurnaan, atau bebas dari kontaminasi, serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Konsumen adalah pihak yang paling tepat dan adil dalam menilai masalah mutu dari produk yang disediakan.[3]
Secara filosofis, manajemen mutu terpadu atau Total Quality Manajemen merupakan perpaduan dari fungsi-fungsi dan proses terkait kedalam siklus hidup produk pada tahap yang berbeda-beda, seperti desain, perencanaan, produksi, distribusi dan pelayanan. Ukuran keberhasilan manajemen mutu merupakan kepuasan pelanggan dan cara mencapainya terutama melalui desain system dan peningkatan terus menerus.[4]
Manajemen mutu merupakan perluasan dan pengembangan dari jaminan mutu. Manajemen mutu adalah tentang usaha menciptakan sebuah kultur mutu, yang mendorong semua anggota stafnya untuk memuaskan pelanggan.  Dalam konsep mutu terpadu pelanggana dalah raja. Ini merupakan pendekatan yang dipopulerkan oleh peters dan waterman dalam insearch of excellence. Konsep ini berbicara tentang bagaimana memberikan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan, serta kapan dan bagaimana mereka menginginkannya.[5]
B.     Konsep Pengendalian Mutu
Menurut Crosby, mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan. Menurut Ahyari, secara umum mutu atau kualitas adalah jumlah dari sifat-sifat produk. Menurut Ahyari dalam kaitannya dengan mutu atau kualitas produk mengatakan bahwa pengendalian adalah segala aktifitas untuk menjaga dan mengarahkan agar mutu atau kualitas produk dapat dipertahankan sebagaimana apa yang telah direncanakan.
Jadi, pengendalian mutu adalah suatu system kendali yang efektif untuk mengoordinasikan usaha-usaha penjagaan kualitas dan perbaikan mutu dari kelompok-kelompok dalam organisasi produk, sehingga dapat diperoleh suatu produk yang sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Beberapa konsep pengendalian mutu yang sering diterapkan antara lain:
a.       Market-In (Customer Oriented Action)
b.      Quality First (Customer Full Satisfaction)
c.       Vital-Few (Oriented Action – Brain, Time & Fond Constraint)
d.      Fact & DataAppreciation (Scientific Approach)
e.       Process Control (Prevention Plan & Implementation)
f.       Dispersion Control
g.      Next Down-Stream Shops are Customer
h.      Upper Stream Control
i.        Reccurent Preventive Action (Repetitive Failureis Shame)
j.        Respect Employees as Human Being (Employees are Precious
Assets)
      Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action Cycle), merupakan penerapan konsep dari pengendalian mutu dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka pengendalian mutu harus dilakukan dengan maksimal pula dengan cara menerapkan asas-asas pengendalian mutu maksimal.
      Langkah-langkah dalam tahapan antara lain:
a.      Tahap perencanaan(Plan)
b.      Tahap pelaksanaan(Do)
c.       Tahap pemeriksaan(Check)
d.      Tahap tindakan perbaikan(Action)
Sistem pengendalian mutu adalah struktur kerja pada seluruh perusahaan atau pabrik yang disepakati, didokumentasikan dalam prosedur-prosedur teknis manajerial yang terpadu dan efektif, untuk membimbing tindakan-tindakan yang terkoordinasi dari tenga kerja, mesin dan informasi pereusahaan, serta pabrik melalui cara yang terbaik dan paling praktis untuk menjamin kepuasan pelanggan akan mutu dan biaya mutu yang ekonomis.


[1] Dr. C. Rudy Prihantoro, M.pd,  Konsep Pengendalian Mutu, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, hlm 40
[2]Ibid, hlm 41
[3]Ibid, hlm42
[4] Rudi Suardi,Manajemen Mutu ISO Penerapannya untuk mencapai TQM, CV TerumaGrafica, Jakarta, 2003, hlm 10
[5] Edward Sallis, Manajemen MutuTerpadu, IRCiSoD, Yogyakarta, 2010 hlm 59-60

Comments

Popular Posts