Organisasi dan Fungsi Pengorganisasian
A.
Pengertian
Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi
perencanaan.karena pengorganisasian pun harus di rencanakan.pengorganisasian
ialah pengaturan setelah perencanaan tersebut selesai digarap.Di dalam
pengorganisasian, manajer memutuskan posisi-posisi yang perlu diisi serta
tugas-tugas dan tanggung jawab yang melekat pada setiap posisi tersebut. Pengorganisasian
di artikan sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat di gerakkan dalam
rangka mencapai tujuan. Hasil pengorganisasian adalah suatu situasi di mana
organisasi dapat digerakkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat
dengan peraturan yang ada. Secara umum, organisasi adalah suatu wadah atau
tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah
di tetapkan bersama.sedangkan pengorganisasian adalah langkah untuk
merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai macam
kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang
oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan
efisien.Jelasnya organisasi adalah tempat, pengorganisasian adalah pembagian
tempat-tempat atau pengkotak-kotakan tempat menjadi lebih kecil.
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang
dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.
Berikut ini beberapa definisi organisasi
menurut para ahli:
1) James
D.mooney
Organisasi
adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu
tujuan bersama.
2) John
D. Millet
Organisasi
adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang
diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
3) Herbert
A. Simon
Organisasi
adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam
suatu kelompok orang-orang.
4) Chester
I Bernard
Organisasi
adalah suatu sistem mengenai kerjasama yang dilaksanakan oleh 2 orang atau
lebih.
5)
Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui nama orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
6)
Prof. Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi
adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok
orang yang disebut bawahan.
7) Prof. Dr.
Mr. S. Pradjudi Atmosudiro
Organisasi
adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja
antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu
untuk bersamasama mencapai suatu tujuan tertentu.
Berikut ini beberapa definisi
pengorganisasian menurut para ahli:
1)
G. R Terry
pengorganisasian berasal dari kata organism
(organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan.
2)
Siagian (1983)
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan tanggung jawab sedemikian
rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
3)
Drs.H. Malayu S.
P. Hasibuan
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, menempatkan orang - orang pada setiap aktifitas ini,
menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif
didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas
tersebut.
4)
T. Hani handoko
Pengorganisasian adalah sesuatu yang digambarkan
sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang sangat
terspesialisasikan.
5)
Kamus lengkap
bahasa indonesia
Pengorganisasian adalah merupakan kegiatan merancang
dan merumuskan struktur.
Organisasi yang
merupakan wadah atau ajang dari pada manajemen dapat dibedakan dalam dua
pengertian:
·
Statis: Bahwa organisasi
dipandang sebagai suatu struktur usaha.
Dalam pengertian yang statis, organisasi mempunyai
pelbagai arti, yaitu:
1.
Suatu
pengelompokkan orang-orang yang berkerja sama melaksanakan usaha.
2.
Sebagai sistem
kewenangan dan wewenang mana yang memberikan kekuatan bagi setiap
petugas/pejabat dalam melakukan tugasnya.
3.
Sebagai sistem
pembagian atau distribusi tugas pekerjaan sehingga masing-masing pejabat
memegang tugas tertentu.
4.
Sebagai rangka
atau struktur dari pada kegiatan-kegiatan kerja.
·
Dinamis: merupakan
salah satu fungsi dari manajemen yang disebut
pengorganisasian. Hal ini merupakan pendistribusian dari
kegiatan-kegiatan kerja.
B. Elemen
Organisasi
Bernard
menyebut tiga butir itu sebagai elemen organisasi, yaitu:
1)
Kemampuan untuk berkerja sama.
Tidak ada organisasi tanpa individu. Dalam organisasi
yang menjadi pokok masalah sebenarnya bukan individu itu, tetapi kemauan mereka
untuk berkerja sama.
2)
Tujuan yang ingin dicapai.
Kemauan untuk berkerja sama itu tidak dapat
dikembangkan jikalau tidak ada tujuan yang jelas, hal ini merupakan elemen yang
penting dalam organisasi.
3)
Komunikasi.
Proses kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi
dapat dicapai melalui komunikasi. Komunikasi adalah sarana untuk mengadakan
koordinasi antara berbagai sub-sistem dalam organisasi.
C. Ciri Organisasi
Ada beberapa ciri-ciri organisasi yaitu:
1)
Terdiri dari dua orang atau lebih.
2)
Ada kerjasama.
3)
Ada komunikasi antar satu anggota dengan
yang lain.
4)
Ada tujuan yang ingin dicapai.
D. Unsur
Organisasi
Secara sederhana organisasi
memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama.
Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling
kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun
unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah:
1.
Man
(orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri dari semua
anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri
dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam
organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu
secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2.
Kerjasama,
merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3.
Tujuan,
merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4.
Peralatan
(Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal
lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5.
Lingkungan
(Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan
teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkungan:
v Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun
secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi,
karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
v Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan
masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
v Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan
organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
Ø Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau
macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
Ø Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah
teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
Ø Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
Ø Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua
urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang
harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai
dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6.
Kekayaan Alam,
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca
(geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
E.
Prinsip-Prinsip
Organisasi:
Organisasi
sebagai suatu sistem kerja sama mempunyai prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan. Prinsip-prinsip adalah bahan-bahan bangunan dari pada organisasi.
Makin banyak prinsip yang dipergunakan, akan makin kompleks sifat dari pada
organisasi yang bersangkutan dan akan makin sukar administrasinya.berikut ini
prinsip-prinsip organisasi:
1. Perumusan
Tujuan. Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan yang akan
memandu setiap orang dalam organisasi. Semakin jelas tujuan yang akan diraih
maka semakin mudah pula organisasi menentukan langkah yang tepat.
2. Departementasi.
Penyusunan bagian-bagian yang akan menjalankan tugas-tugas sesuai bidang
tertentu. Dapat dilakukan dengan mengelompokkan tugas-tugas sejenis.
3. Pembagian
kerja. Setelah dilakukan departemetasi perlu pengisian aktifitas kerja sesuai
dengan bidangnya masing-masing Koordinasi. Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai
keselarasan dalam organisasi.
4. Kesatuan
perintah. Masing-masing pejabat dalam hirarki yang berlaku hanya
bertanggungjawab kepada satu atasan tertentu dan hanya menerima perintah
darinya.
5. Fleksibilitas.
Organisasi semestinya menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan
tersebut antara lain mencakup revisi tujuan, teknologi, SDM yang spesialis.
6. Berkesinambungan.
Organisasi setelah dibentuk diharapkan terus beroperasi dan memenuhi kebutuhan stakeholders-nya.
7. Keseimbangan.
Bagian atau satuan dalam organisasi yang memiliki peran yang sama pentingnya
harus ditempatkan pada level yang sama pula.
8. Koordinasi.
Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam organisasi.
9. Pelimpahan
wewenang. Pelimpahan kewenangan dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat yang
lebih rendah atau antar pejabat yang setara.
10. Rentang
kendali (span of control). Merupakan jumlah bawahan yang dipimpin dengan
baik oleh seorang pemimpin di atasnya.
11. Jenjang
organisasi/hiraki. Menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang perlu dilewati
dalam menentukan sebuah keputusan.
12. Pemisahan
fungsi lini dan staf. Fungsi lini seharusnya dipisahkan dengan fungsi staff
walaupun mereka memiliki karakter yang mirip. Fungsi lini langsung terhubung
dengan kegiatan operasi sedangkan fungsi staf adalah pelengkap dari fungsi
lini. Fungsi ini harus dikoordinaiskan jika dibutuhkan tetapi secara normal
harus dipisahkan.
13. Efisiensi.
Struktur organisasi seharusnya mampu untuk meningkatkan fungsi secara lebih
efisien. Untuk itu, struktur harus sesuai dengan nature, ukuran, aktifvitas,
dll dari organisasi.
14. Prinsip
pengecualian. Eksekutif pada level yang level lebih tinggi sibuk dengan hal-hal
yang penting dan memiliki batas waktu untuk mempelajari hal-hal administratif
rutin. Masalah yang sangat rumit dan luar biasa kompleks harus diselesaikan
oleh top management dan masalah rutin harus dihadapi oleh eksekutif yunior pada
tingkat yang lebih rendah. Lebih dari itu, waktu dari top management ditabung.
Mereka dapat mempergunakan waktu mereka untuk menghadapi masalah yang lebih
penting dan kompleks.
15. Chain of
command. Prinsip dari chain of command adalah batas kewenangan dari kepala
eksekutif kepada atasan level pertama sudah didefinisikan dengan jelas. Batas
kewenangan harus didefinisikan dengan wajar untuk menghindari kebingungan.
16. Simple/sederhana.
Struktur organisasi harus dibuat sederhana untuk pemahaman yang lebih jelas
dari karyawan. Struktur juga seharusnya lebih mudah untuk diatur. Komunikasi
internal akan lebih mudah jika struktur organisasi lebih sederhana. Struktur
organisasi harus sesederhana mungkin.
F.
Bentuk
Organisasi
Bentuk
organisasi ada 3 yaitu:
a.
Organisasi Garis (Henry Fayol (Paris))
Organisasi garis ialah bentuk organisasi di mana wewenang pimpinan langsung
ditujukan kepada bawahan.Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.Bentuk
organisasi garis sering disebut organisasi militer.Organisasi garis cocok
diterapkan pada organisasi yang sederhana dan memilki cirri antara lain
jumlahkartawan sedikit dan belum ada specialisasi.Dengan ciri seperti itu,
organisasi garis memilki kebaikan sebagai berikut:
·
Kesatuan komando terjamin,karena pimpinan berada
ditangan satu orang.
·
Pengambilan keputusan cepat,karena pimpinan berada di
tangan satu orang.
·
Penerapan “the right man on the right place” mudah
dilaksanakan.
·
Dapat diketahui kemampuan dan sifat-sifat dari setiap
karyawan.
·
Terdapat rasa kekeluargaan sesame karyawan dan
pimpinan karena jumlah anggota organisasi masih terbatas.
Di samping kebaikannya,organisasi garis memilki kelemahan sebagai berikut :
·
Maju mundurnya organisasi berada ditangan satu orang.
·
Kecenderungan pimpinan bertindak otoriter cukup
besar,karena ia sendiri yang merencanakan,memberi komando, dan mengawasi.
·
Kesempatan karyawan berkarir terbatas karena
organisasi masih kecil.
b.
Organisasi
Fungsional (F.W. Taylor.)
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau
segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan
berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW
Taylor.
Kelebihan:
·
Pembagian
tugas-tugas jelas.
·
Spesialisasi
karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
·
Digunakannya
tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Kekurangan:
·
Karena adanya
spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
·
Karyawan lebih
mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
c.
Bentuk Organisasi Garis dan
Staf (Harrington Emerson)
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas
dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih
tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kelebihan:
·
Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun
dan sekompleks apa pun.
·
Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena
adanya tenaga ahli.
·
Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Kekurangan:
·
Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
·
Koordinasi antara departemen atau divisi kadang
sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi.
G. Pola
Organisasi
a. Organisasi Formal
Organisasi
formal adalah kumpulan dari orang-orang yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perusahaan, sekolah dan negara
Bagian-bagian
organisasi formal :
1.
Organisasi Lini
Dalam jenis
organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas
antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana
semua kekuasaan di tangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan
yang utama adalah wewenang dan perintah. Memang bentuk organisasi
semacam ini, khususnya didalam institusi-institusi yang kecil sangat efektif
karena keputusan-keputusan cepat diambil dan pelaksanaan keputusan juga cepat.
Kelemahannya jenis organisasi semacam ini kurang manusiawi, lebih-lebih para
pelaksana tugas bawahan hanya dipandang sebagai robot yang senantiasa siap
melaksanakan perintah.
2.
Organisasi Staf
Dalam organisasi
ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran
staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai
pembantu pimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin
kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi
menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli)
yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang
dihadapi. Meskipun organisasi ini lebih baik dari yang pertama karena
keputusan-keputusan dapat lebih baik namun kadang-kadang keputusan-keputusan
tersebut akan memakan waktu yang lama karena melalui perdebatan-perdebatan yang
kadang-kadang melelahkan.
3.
Organisasi Lini dan Staf
Organisasi ini
merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang terdahulu disebutkan (line dan
staf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga
diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara
baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat
tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat
tersebut. Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan yang
diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang
dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari
staf. Dalam kehidupan sehari-hari apabila unit kerja (departemen,
perusahaan dan sebagainya) akan melaksanakan suatu rencana tidak selalu
langsung diikuti oleh penyusunan organisasi baru. Struktur organisasi itu
biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatif cenderung permanen,
lebih-lebih struktur organisasi departemen. Disamping itu unit-unit
kerja tersebut dijabarkan kedalam unit-unit yang lebih kecil dan masing-masing
unit-unit kerja yang lebih kecil ini mempunyai tugas dan wewenang yang
berbeda-beda (dirjen, direktorat, bidang, seksi, devisi, dan sebagainya).
Masing-masing unit kerja tersebut sudah barang tentu akan menyusun perencanaan
dan kegiatan-kegiatan. Untuk pelaksanaan rencana rutin cukup oleh staf yang ada
sehingga tidak perlu menyusun organisasi baru.
b. Organisasi Informal
Organisasi
informal adalah kumpulan dari orang-orang yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : RT dan arisan.
H.
Fungsi
Organisasi
Fungsi
Pengorganisasian adalah sebagai berikut:
1)
Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen tingkat
atas kepada manajemen tingkat bawah.
2)
Adanya pembagian tugas secara jelas.
3)
Memiliki manajer tingkat atas yang professional untuk
mengkoordinasikan seluruh kegiatan.
I. Manfaat Organisasi
Manfaat
pengorganisasian adalah sebagai berikut:
1)
Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan
perusahaan.
2)
Mengakibatkan adanya spesialisasi dalam melaksanakan
tugas.
3)
Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan
dikerjakan dalam rangka mencapai
tujuan.
J.
Proses
Penyusunan Struktur Organisasi:
a. Departementalisasi
Merupakan pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar
kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.
Bagaimana menentukan jenis tugas
sesuai dengan tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
b. Pembagian
Kerja / Tugas
Pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi
bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Bagaimana membagi tugas berupa
penempatan orang – orang pada tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Tugas
ini dikenal dengan pembagian tugas.
c. Delegasi
Wewenang dan Tanggung Jawab
Bagaimana
memberikan tugas kepada setiap orang, dan menimbulkan rasa tanggung jawab.Tugas
ini dikenal dengan delegasi wewenang dan tanggung
jawab.
K.
Langkah-Langkah
Pengorganisasian :
Menurut
Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima
langkah:
a.
Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan organisasi.
b.
Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang
secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok
orang.
c.
Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara
yang logis dan efisien.
d.
Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan
anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
e.
Memantau efektivitas organisasi dan mengambil
langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
L.
Desain
jabatan dan struktur organisasi :
·
Merupakan
cara yang utama dalam membagi tugas – tugas.
·
Setiap
posisi dalam organisasi diharapkan memberikan kontribusi terhadap pencapaian
tujuan organisasi.
Cakupan Tiap Jabatan Pekerjaan
1. Generalisasi tugas
Keuntungan: meningkatkan kepuasan kerja /
jabatan dan mutu kehidupan kerja serta akan mengarah ke suatu angkatan kerja
yang terlatih.
Kerugian : keahlian tidaklah mungkin dikembangkan sepenuhnya.
2. Spesialisasi Tugas
Keuntungan : memungkinkan dikembangkannya
keahlian dalam angkatan kerja.
Kerugian : dapat menimbulkan kesulitan dalam
koordinasi dan banyak karyawan tidak menyukai hal – hal yang monoton yang erat
kaitannya demgan spesialisasi itu sendiri.
3. Struktur organisasi
Mengacu pada cara membagi, mengelompokkan,
dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi menjadi hubungan antara :Manajer dan
Karyawan, Manajer dan Manajer, Karyawan dan Karyawan.Struktur Departemen
Organisasi secara formal dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : menurut fungsi,menurut
produk pasar (divisi), dalam bentuk matriks
Mempelajari Fungsi Pengorganisasian memang sangat dibutuhkan agar organisasi bisa berjalan sesuai rencana
ReplyDelete